Cara Download

Klik judul lagu yang anda inginkan dan klik read more di setiap bagian bawah atau samping gambar, silahkan ambil lirik lagunya gratis hanya untuk Anda. Jika ingin melihat daftar lagu, lihat kolom arsip blog.

Minggu, 16 Mei 2010

Arti Sahabat



             Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Tapi masih ada satu orang juga yang masih terjaga. Aira, dia belum bisa tidur karena masih teringat dengan kejadian tadi pagi. Kejadian yang sungguh sulit untuk dilupakan. Angan – angannya kembali ke waktu tadi pagi lagi,
            “Aira, kamu sudah lihat pengumuman anak – anak yang lulus beasiswa luar negeri itu belum?”
            “Belum, emang pengumumannya sudah dipasang ya?”
            “Sudahlah… Dari tadi pagi. Oh iya Ra, kamu dulu daftar nggak sih?”
            “Daftar sih… Tapi aku nggak yakin bakalan lulus tes. Di daftar lulus tes ada namaku nggak, Vi?”
            “Hmmm… Lihat aja sendiri deh, Ra. Lebih enak, lebih mantap,  daripada dikasih tahu sama orang lain. Kan agak gimana gitu…”
            “Pelit deh. Ya sudah deh, aku ke sana ya. Sudah penasaran banget nih. Kamu mau nemenin nggak?”
            “Nggak ah, aku belum makan nih. Laper. Maaf ya. Hehehe.”
            “Dasar nih… Perut aja dipikirin.”
            “Dah Aira...”
            Sewaktu jalan di koridor dia bertemu dengan Jova, cewek yang tomboy tapi otaknya “siipp”.
            “Hai Ra, udah lihat pengumumannya belum?”
            “Belum tuh. Kamu?”
            “Sama. Lihat bareng, yuk?”
            “Ayo.”
            Sambil berjalan mereka ngobrol tentang banyak hal. Memang kalau dua teman lama ini sudah berkumpul, omongannya bakal sampai ke mana – mana. Mereka memang klop banget, sama – sama baik, otak sama – sama encer. Pengetahuan mereka luas, jadi kalau ngobrol nyambungnya bisa jauh. Cuma satu yang membedakan mereka, Aira anak orang kaya dan Jova anak orang biasa. Meskipun begitu Aira nggak pernah bersikap sombong sama teman – temannya. Makanya banyak yang suka sama Aira, baik cewek maupun cowok.
            Sesampai di mading, mereka langsung melihat nama – nama yang ada di daftar. Nama Jova ada di sana, peringkat ke - 9 antara 20 orang yang lulus. Tapi Aira tidak menemukan namanya ada di dalam daftar, ia mengulangi sekali lagi melihat nama – nama yang ada di sana dari pertama sampai terakhir. Tidak ada. Ia kaget, kecewa, sedih, semuanya campur aduk menjadi satu. Jova juga melihat nama Aira tidak ada sana.
Ia juga kaget sekaligus heran. Ia hanya bertanya dalam hati,’Masa Aira tidak lulus tes sih? Nggak mungkin. Apalagi Aira sudah menunggu – nunggu kesempatan ini’. Jova yang melihat muka Aira yang sedih itu langsung menghibur.
            “Ra, tenang aja ya… Kan masih ada tes – tes yang lain. Waktu tes itu kalau nggak salah kamu lagi nggak enak badan kan?”
            “Iya sih. Persiapanku juga nggak terlalu matang. Hehehe. Udahlah. Mungkin emang belum waktunya dipilih aja.”


            Jova tersenyum, meskipun Aira mencoba untuk tertawa tapi tawa itu terasa pahit di hati Jova. Begitu pun dengan Aira, ia tertawa hanya karena tidak ingin teman lamanya ini mengkhawatirkannya. Mungkin ini yang disebut dengan chemistry seorang sahabat. Meskipun tidak terlalu dekat, tapi Aira merasa lebih nyaman kalau berbicara dengan Jova daripada Vivi, sahabatnya. Mungkin karena kepribadian Jova yang jujur dan apa adanya.
            Aira kembali lagi dalam sadarnya. Jam sekarang sudah menunjukkan pukul 12.20. Ia rasa sekarang sudah waktunya untuk tidur. ‘Untung besok libur’,ia berkata dalam hati.
* * * * *
            Besok siangnya Vivi mengajak Aira jalan – jalan. Tapi Aira mau di rumah saja. Dia ada janji dengan Jova untuk mencari tes – tes kuliah luar negeri yang baru.
            “Ra, jalan yuk. Udah lama nih kita nggak jalan bareng.”
            “Sori Vi, aku mau nyari tes – tes kuliah luar negeri lagi nih. Sayang banget kemarin.”
            “Aira, Aira, kamu akhir – akhir ini kok terpaku sama yang begituan aja sih? Nggak asyik lagi sekarang, susah diajak keluar bareng lagi.”
            Saat Aira mau berkata – kata Vivi sudah beranjak dan masuk ke mobilnya. Tak lama setelah itu, Jova datang dan langsung mengajak Aira untuk berangkat.
            Di mobil Aira, Aira langsung curhat sama Jova masalah tadi. Lalu meminta pendapatnya.
            “Emang aku udah berubah ya, Jov?”
            “Kamu nggak berubah kok Ra, kamu sekarang cuma lagi sibuk aja. Sekarang kan emang anak – anak kelas 3 lagi sibuk – sibuknya nyari universitas. Apalagi anak – anak yang nyari kuliah di luar negeri. Nanti kalo udah selesai juga kamu bisa jalan lagi ama dia.”
            “Oh…”
            Dalam hati ia menyesali sikap Vivi, ia berharap Vivi bisa mengerti keadaannya sekarang.
            Mobil berhenti. Gino dan Aira turun.
            “Ini tempat pendaftarannya. Ayo, langsung ke dalam”, kata Jova.
            Di dalam Aira langsung membeli formulir dan mengisinya. Tes diadakan lusa. Ia bersiap untuk itu.

* * * * *
            Hari ini Aira akan mengerjakan tes kuliah luar negeri itu. Sebentar lagi ia akan masuk ke ruang ujian. Tidak lama kemudian petugas mulai menyuruh para peserta untuk masuk ke ruang ujian.
            Ia dapat mengerjakan soalnya dengan tenang dan lancar. Karena memang ini sudah dipersiapkan matang – matang olehnya. Setelah selesai ia cek lagi semua jawabannya dan setelah yakin ia keluar.
            Pengumumannya akan langsung diadakan hari itu juga. Pada sore hari. Ia berpikir untuk menunggu di sekitar tempat ujian sambil makan siang. Lalu ia pergi ke tempat makan terdekat. Setelah sampai dan memesan beberapa makanan ia terpikir untuk menelapon Jova. Ia mengeluarkan handphone dan memencet nomor yang telah dihafalnya.
            “Halo?”
            “Halo, Jova?”
            “Iya. Kenapa Ra?”
            “Nggak apa – apa. Cuma lagi nunggu pengumuman hasil tes aja sambil makan. Kamu lagi di mana?”
            “Lagi perjalanan ke tempat tesmu. Aku pengen tahu gimana hasilnya.”
            Aira berpikir kalau Jova adalah teman sangat perhatian padanya. Ia menyadari akan sesuatu.
            “Makasih ya Jov.”
            “Makasih kenapa?”,Jova heran.
            “Makasih buat semuanya. Kamu baikkk banget.”
            “Biasa aja lagi, Ra. That’s what friends are for. Eh, kamu makan di tempat makan bakso itu bukan?”
            “Bukan, di sebelahnya pas.”
            “Oke. Aku udah di depan nih.”
            Telepon terputus.
            “kamu udah pesen makan belum, Ra?”
            “Udah. Kamu pese aja gih.”
            Jova memesan beberapa makanan dan berbincang – bincang dengan Aira sampai waktu pengumuman sudah dekat.
            “Jov, sebentar lagi pengumumannya nih. Ke sana yuk.”
            “Ayo.”
            Setelah sampai ternyata pengumumannya sudah dipasang. Aira melihat dengan seksama dan ternyata namanya ada di sana.
            Ia bahagia karena ia lulus dan itu dilengkapi dengan adanya sahabat sejati yang baru disadarinya itu.


Home | Lagu Gratis | Persebaya | Tips dan Trik | Cerpen

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar apapun tentang blog meupun artikel saya but no spam, no porn....oke my fren =)

Sebagian besar lagu yang ada di blog ini bersumber dari : www.gudanglagu.com

Iklan Baris