Cara Download

Klik judul lagu yang anda inginkan dan klik read more di setiap bagian bawah atau samping gambar, silahkan ambil lirik lagunya gratis hanya untuk Anda. Jika ingin melihat daftar lagu, lihat kolom arsip blog.

Jumat, 21 Mei 2010

Krisis Mental Pemain Persebaya

Beban berat kini dipikul oleh punggawa tim Persebaya Surabaya. Setelah mengalami kegagalan dalam tour papua melawan Persipura dan  Persiwa Wamena, tim berjuluk Bajol Ijo itu harus tetap fokus menghadapi dua laga sisa Indonesia Super League (ISL) seri tour Kalimantan Timur melawan Persisam Samarinda dan Bontang FC. Pertandingan yang sangat menentukan bagaimana posisi Persebaya Surabaya selanjutnya di kancah persepakbolaan tertinggi di negeri ini. Bila ingin tetap bertahan dikancah ISL tahun depan paling tidak persebaya harus mendapatkan poin dalam dua sisa laga yang mereka lakoni di Kaltim sebab melihat posisi persebaya diklasemen sementara sekarang masih berada dalam posisi rawan yaitu nomer 14 klasemen.

Target meraup poin dikandang lawan memang tidak mudah bagi persebaya saat ini dengan kondisi mental yang sedang menurun. Melihat peringkat lawan tanding yaitu Persisam (15) dan Bontang FC (13) yang berada satu tingkat dari persebaya, perjuangan meraup poin pasti akan semakin sulit juga. Mau tidak mau harus ada pembenahan mental secara merata pada setiap pemain bila ingin tampil maksimal. Target tiga poin harus bisa direalisasikan agar persebaya terhindar dari zona play off maupun zona degradasi. Maju terus Persebaya, kau pasti bisa...

Home | Lagu Gratis | Persebaya | Tips dan Trik | Cerpen

Kamis, 20 Mei 2010

Si Mungil Andik Virmansyah

Andik Virmansyah, dialah salah satu potensi pemain muda luar biasa yang dimiliki oleh persebaya saat ini. Pemuda asal Jember kelahiran 22 November 1991 ini memang kini menjadi salah satu sorotan atau bahan perbincangan bagi para pecinta bola di indonesia khususnya para Bonek Mania yang selalu setia menemani persebaya. Pemain yang memulai karir sepak bolanya dari salah satu klub di desa yang terletak di Jember, memang sangat berat perjuangan Andik hingga bisa menjadi  seperti sekarang ini. Bahkan dia pernah menjual sepatu sepak bolanya  untuk membantu ibunya. Nah bagaimana seorang Andik bisa menjadi sorotan? meskipun di usianya yang baru menginjak 19 tahun ini, dia sudah mampu menembus jajaran pemain persebaya yang notabene dihuni para pemain - pemain top kelas atas di Indonesia. Sebut saja Jhon Tarkpor, Patricio Morales, Anang Ma'ruf, Mat Halil, dan masih banyak lagi. Meskipun hanya dengan postur 162 cm, dia sudah mampu mengyulap permainan dan memukau penonton. Dengan skill individu dan modal kecepatan yang dia miliki itu sudah cukup menjadikan dia sebagai salah satu pemain yang terbilang licin dilapangan, hal ini terbukti ia selalu merepotkan pemain belakang lawan dan menjadi salah satu andalan dari para pelatih persebaya yang hingga kini dibesut oleh coach Rudy Keltjes. Bahkan disalah satu situs internet yang mengadakan polling untuk menentukan pilihan pemain timnas, nama Andik muncul didaftar salah satu penyerang pilihan bersama dengan pemain muda berbakat lainnya yaitu Yongki Aribowo (persik). Meskipun begitu, memang masih butuh perjuangan yang panjang dari Andik, untuk mencapai sukses yang dia harapkan. Kobarkanlah terus semangatmu Andik, buat bangga persebaya dan Indonesia. 

Home | Lagu Gratis | Persebaya | Tips dan Trik | Cerpen

Rabu, 19 Mei 2010

Mengganti dan Mempercantik Template Blog

Hai hai semua, kembali lagi bersama Gama's Ship di perjumpaan kali ini. Pada artikel ini akan saya bahas mengenai pemasangan template baru untuk blog. Umumnya pada setiap blog yang telah kita miliki pasti sudah ada beberapa pilihan template yang telah disediakan oleh pihak blogger pada menu Pilih Template Baru. Namun untuk memenuhi hasrat para netter yang selalu penasaran dan ingin mencoba mempercantik tampilan blog / webnya, mereka selalu mencari template yang sesuai dengan selera masing-masing. Nah untuk dapat memasang template baru, memang dibutuhkan sedikit langkah - langkah yang harus ditempuh. Langsung saja kita mulai mengaplikasikan caranya, yaitu :
  • seperti biasa Log in blogspot
  • klik pilihan Tata Letak > Edit HTML
  • saya beri salah satu web yang menyediakan template gratis : www.zoomtemplate.com
  • cari dan pilihlah template yang sesuai dengan selera
  • download templatenya
  • masukkan kode html yang sudah di download 
  • klik Simpan Template
mudah kan caranya. selamat mencoba dan semoga sukses..=D
Salam Ship dari Gama's Ship Blog...=D

Home | Lagu Gratis | Persebaya | Tips dan Trik | Cerpen

Selasa, 18 Mei 2010

Cara Menambah Gadget dan Jam Pada Blog

Kali ini saya membuat cara atau langkah yang mudah untuk teman2 blogger yang baru aja bikin blog dan mungkin masih bingung cara untuk menambah pernak pernik di blognya...nah untuk mempersingkat waktu yuk kita langsung aja aplikasikan caranya, yaitu :
  • pastikan sudah masuk / log in ke dalam blog.
  • klik pilihan Tata Letak > Tambah Gadget
  • setelah itu akan muncul jendela baru yang berisi macam2 gadget yang bisa ditambahkan pada blog kita.
mudah bukan, hanya tiga langkah saja cukup dan g sampe lima menit sudah ada beberapa gadget yang bisa kamu tambahin ke dalam blogmu...nah ini hanya sekedar  tambahan saja buat temen2 yang ingin menambahkan Jam pada blogger. Ada beberapa web yang dapat kalian kunjungi untuk mendapatkan jam yang bisa dibilang menarik juga sih. Bagi yang belum tau caranya akan saya jelaskan biar g bingung...langsung aja kita mulai :
  • lakukan cara menambah gadget seperti diatas
  • klik HTML / Java script
  • muncul jendela baru mengkonfigurasi HTML / Java Script
  • masukkan kode html jam yang kalian inginkan
  • klik simpan
Nah dibawah ini aq tampilin web2 yang bisa kalian kunjungi untuk mendapatkan kode html aksesoris jam yang bisa dipilih sesuai kenginan dan cukup bervariasi lo modelnya..hehe.. .

Berikut web penyedianya :
Nah selamat mencoba... semoga berhasil . .:D

Home | Lagu Gratis | Persebaya | Tips dan Trik | Cerpen
 

Resensi Novel - Heart

Hanya ingin sedikit improvisasi aja bikin resensi novel...hehe..kebetulan aq pernah baca novel ini dulu...

Judul buku             : Heart
Penulis                  : Ninit Yunita
Skenario                : Armantono
Desain sampul       : StarVision dan Jeffri Fernando
Penerbit                 : Gagas Media
Tebal buku            : 168 halaman
Cetakan pertama, April 2006

Resensi                  :
                                                Heart
          Sejak kecil, Rachel dan Farel adalah dua sahabat yang tak terpisahkan. Rachel seorang cewek tomboy yang sedikit usil diam-diam menaruh cinta pada Farel. Sayangnya, perasaan cinta itu tidak pernah ia ungkapkan langsung pada Farel. Rachel hanya berani menuliskannya pada sebuah pohon besar dimana dia dan Farel sering bermain basket disana. Farel tidak tahu apa yang ditulis oleh Rachel karena Farel takut untuk memanjat pohon tersebut sedangkan tulisan itu letaknya cukup tinggi. Karena Farel tak berani memanjat pohon maka Rachel hanya mampu menyimpan perasaan itu rapat-rapat dalam hatinya. Sedangkan Farel, ia hanya menganggap Rachel sebagai teman atau sahabat untuk berbagi suka dan duka. Teman yang bisa merasakan banyak hal. Senang dan sedih dalam bersama. Teman yang mampu memahami perasaanya. Begitu pula pada saat dimana Farel jatuh cinta pada Luna-cewek yang lama hidupnya ditentukan oleh penyakit Sirosis dan hanya dapat ditolong melalui pendonoran hati. Sebenarnya Farel tak tahu akan keadaan Luna yang seperti itu. Hingga pada suatu pagi dimana Farel ingin mengungkapkan isi hatinya pada Luna sang peri kecil pujaannya. Farel pun mengatakan pada Luna bahwa dia sangat sayang dan mencintai Luna.Tapi apa daya, Luna menolak dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pada Farel meskipun sebenarnya Luna juga sangat sayang dan mencintai Farel. Dari sinilah Rachel sebagai seorang sahabat Farel mampu meyakinkan Luna untuk menerima Farel. Dia berkata pada Luna “Janganlah kamu lari dari kenyataan, Tuhan telah memberi jalan kamu dan Farel untuk ketemu. Farel sudah membuatmu tertawa, bahagia. Farel juga bisa jadi anugerah terindah buat kamu. Padahal semua itu datang disaat dimana hidup kamu sudah tak lama lagi. Farel sangat sayang kamu, jangan bikin Farel nangis karena gak salah apapun sama kamu”. Air mata Luna pun menetes mendengar perkataan dari Rachel. Sore hari setelah Rachel pergi kerumah Luna, Rachel dan Farel bermain basket seperti biasanya. Mereka bermain dengan riang hingga handphone Farel pun berbunyi. Ternyata telpon dari Luna. Tak disangka Luna menarik perkataanya pada Farel. Wajah Farel terlihat cerah secerah langit pada sore itu. Farel memanggil Rachel dan memeluknya erat dan dengan bahagia dia mengucapkan terima kasih pada Rachel.
          Hari berganti hari, kemesraan antara Farel dan Luna semakin terasa hangat. Tetapi tidak bagi Rachel. Ia merasa semakin jauh dari Farel padahal dia juga sangat menyayangi dan mencintai Farel. Hingga akhirnya ia merasa marah dan kesal kepada Farel meskipun ia pernah berkata bahwa cinta itu senang melihat orang yang dicintai bahagia. Tetapi ia merasa terkadang itu berat untuk menjalaninya. Karena pikiran yang sedang kacau, hingga suatu saat setelah dari lapangan basket, Rachel berlari menangis dan tak peduli arah. Hal ini berakibat fatal. Ketika Rachel berlari, ia tak tahu ada jurang didepannya. Akhirnya ia terperosok ke dalam jurang. Saat ia jatuh, ia ditolong oleh seseorang dan membawanya ke rumah sakit. Tak disangka di rumah sakit juga ada Farel yang mengantar Luna karena disaat yang bersamaan pula penyakit Luna kambuh. Farel kebingungan bahwa peri kecilnya sakit begitu pula dengan sahabatnya yang sejak kecil selalu menemaninya juga sedang sakit. Farel pun menghampiri Rachel dan berkata padanya kalau dia pasti akan kembali menjenguknya, tetapi saat ini ia juga harus menemani Luna.
          Hari berganti pagi. Tak disangka pada hari itu pula telah menanti kabar buruk. “Kaki Rachel harus diamputasi”, kata dokter. Keluarga Rachel terkejut, begitu pula dengan Farel. Dilain pihak, kabar buruk juga menimpa Luna. Kata dokter,”Tak ada harapan lagi untuk Luna kecuali ada orang yang rela mendonorkan hatinya untuk Luna”. Farel semakin kebingungan dengan keadaan yang seperti ini, hingga akhirnya Luna yang saat itu ada disampingnya berkata padanya kalau dia ingin pulang. Dokter memperbolehkannya untuk pulang meski itu beresiko.“Tapi bila dirumah akan lebih baik apa salahnya”, kata dokter. Sebelum mengantar Luna pulang, Farel kembali menjenguk Rachel.Tetapi Rachel saat itu terlihat tertidur dengan pulas. Farel pun menggenggam pelan tangan Rachel dan berbisik padanya kalau dia harus pergi dulu mengantar Luna pulang, dia sudah tak ada harapan lagi. Tinggal menunggu waktunya datang. Cuma donor hati yang bisa menyembuhkan dia. Itulah yang dikatakannya pada Rachel. Farel tak tahu sebenarnya Rachel mendengar semua perkataanya, hanya saja ia terlalu lelah untuk membuka matanya. Farel pun pergi mengantar pulang Luna.
          Semakin hari keadaan Rachel semakin memburuk. Dalam keadaan yang seperti ini disaat ia tidur di malam hari, selama tiga hari dia bermimpi neneknya datang dan mengajaknya pergi. Tak tahu kenapa setelah terbangun di pagi harinya ia langsung meminta mamanya untuk manyuapinya. Mamanya langsung melonjak senang mendengarnya. Tapi setelah makan Rachel melihat sekilas cahaya putih, tak disangka itu adalah neneknya yang kembali mengajaknya pergi. Rachel meminta mamanya memberinya kertas untuk menulis surat buat Farel. Setelah menulis surat itu Rachel berpamitan pada mama dan mengatakan ia sayang sekali sama mama dan papanya dan juga Farel. Tak lama kemudian ia pun pergi meninggalkan semua orang yang disayangi dan dicintainya.
          Berita duka itu langsung terdengar oleh Farel dan Luna. Farel pun langsung pergi ke pemakaman Rachel, tetapi Luna juga ingin ikut. Farel melarang Luna karena kondisi Luna masih sakit. Setelah Farel berangkat, Luna berjalan menuju ke kamarnya dan menyiapkan baju hitam yang ingin ia pakai untuk menyusul Farel. Tetapi dalam keadaan yang masih sakit, ia tak kuat untuk berjalan, tiba-tiba ia pingsan. Ketika ayah Luna pulang, ayahnya langsung terkejut melihat anaknya yang sudah terjatuh pingsan tak berdaya sementara Farel masih belum pulang. Ayah Luna langsung memberi kabar pada Farel dan ia pun langsung pergi ke rumah sakit.Wajah kecemasan menyelimuti Farel yang menunduk dan dalam hatinya ia berkata kenapa dihari yang sama terjadi hal yang seburuk itu pada dua orang terdekat dalam hidupnya. Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruang ICU dan menghampiri ayah Luna dan mengatakan suatu hal pada ayah Luna. Farel semakin bingung dan ingin segera tahu bagaimana keadaan Luna. Ternyata ada kabar baik. Ada orang yang mau mendonorkan hatinya untuk Luna. Luna pun akhirnya sembuh.
          Delapan tahun setelah Rachel meninggal, banyak hal yang terjadi. Kini Farel telah menikah dengan Luna dan telah memiliki seorang anak. Suatu hari Farel dan Luna pergi menjenguk orang tua Farel di rumah. Sementara orang tua Farel dan Luna ada dirumah, ia berjalan mengitari sekeliling rumah dan menuju ketempat dimana dulu ia dan sahabat terbaiknya yang kini telah tiada, yang sering bermain bersama dengan canda tawa yang begitu terasa hangatnya. Ia teringat dengan perkataan Rachel  kalau dia pernah menulis sesuatu pada pohon yang sering Rachel panjat. Dengan tekad, Farel berusaha memanjat pohon itu dan ia melihat terdapat sebuah ukiran yang pernah Rachel buat. Ternyata pada ukiran tersebut tertulis nama Farel dan Rachel dibingkai dengan gambar hati. Ia pun teringat dengan surat yang dulu pernah Rachel tulis sebelum ia pergi. Surat itu berisi bahwa sebenarnya Rachel sangat menyayangi dan mencintai Farel. Bukan sayang seorang sahabat melainkan sayang layaknya seorang perempuan kepada laki-laki. Dan tak lupa setelah mendengar perkataan Farel kalau Luna hanya dapat ditolong dengan pendonoran hati maka ia bertekad untuk mendonorkan hatinya pada Luna.Dengan hati yang ia donorkan pada Luna, itu berarti dia akan selalu ada didekatnya dan dengan cara itu pula dia ingin mengatakan satu hal kalau dia cinta dan sayang sama Farel.
My heart will always be with you
Kelebihan :
          Kisah yang diceritakan dalam novel ini sungguh menyentuh jiwa, dimana pengorbanan yang diberikan untuk cinta yang kita miliki tak akan pernah ada habisnya. Cinta itu bahagia melihat orang yang dicintai bahagia. Selain itu juga memperlihatkan betapa berartinya seorang sahabat. Dalam keadaan apapun selalu ada, baik itu dalam suka cita maupun duka lara. Tampilan gambar sebagai cover depan bagus dan menarik minat para penggemar baca untuk mengetahuinya.
Kekurangan :
          Dalam novel ini tidak diceritakan bagaimana keadaan orang tua Rachel setelah ditinggalkan oleh Rachel. Tidak dijelaskan mengapa Luna tinggal sendiri sementara ayahnya tinggal di Bogor. Dari segi bahan kertas yang digunakan kurang bagus, karena bahan yang digunakan adalah kertas yang warnanya agak gelap seperti kertas buram.

Home | Lagu Gratis | Persebaya | Tips dan Trik | Cerpen



Tercapainya Sebuah Keinginan


              Bel pulang sekolah berbunyi, Aku, Lita, dan seluruh temen-temanku berhamburan keluar kelas. Dengan senyum mengembang, Lita mulai bercerita tentang rencana liburannya padaku,
            “Liburan minggu depan, Paman dan Bibiku akan mengajak anaknya untuk berlibur di rumahku. Senang sekali rasanya”. Ucap Lita dengan penuh semangat.
            “Wah pasti akan menyenangkan ya,Lit…”. balasku dengan tidak kalah bersemangat.
            Lita menanggapi dengan senyum yang makin indah dan manis. Ibunya memang hanya punya satu saudara, yang tidak lain adalah pamannya itu. Kami biasa memanggilnya Om Vito. Beliau mamang sangat penyayang, sabar dan baik hati. Rasa sayangnya pada Lita sama seperti rasa sayang seorang ayah kepada anaknya. Tentu saja itu membuat Lita sangat senang. Dan pada akhirnya Ia tak pernah sedih jika mengingat Ayahnya yang telah lama meninggal.
            Tidak lama setelah perbincangan kami, Pak Udin, sopir Mamaku sudah menunggu di depan gerbang sekolahku. Ia melambaikan tangannya untuk menunjukkan keberadaannya.
            “huh, untuk menjemputku saja harus sopirku yang memanggil dan mencariku! Nggak bisa kalau mamaku yang turun, lalu mencariku? Aku kesal..” aku mulai tidak tahan dan menggerutu.
            “Mungkin Mamamu capek, jadi yang manggil sopirmu. Positive thingking aja ya”, hibur Lita.
            Lita sangat mengenal keluargaku, kami sudah bersahabat sejak SD. Susah senang sudah kami lewati bersama. Keluargaku yang sangat sibuk atau terkadang sok sibuk jarang sekali menghabiskan waktu bersama-sama sudah sangat disadari Lita. Aku dan adikku, Vira, sampai gerah melihatnya. Padahal adikku itu masih sangat kecil, dia masih kelas satu SD. Sangat menyedihkan karena dia harus memiliki keadaan keluarga yang seperti ini.
            “Sherly, sampai di rumah langsung makan bareng Vira ya. Semua makan siang kalian ada di atas meja makan. Maaf ya, Mama nggak bisa nemenin. Mama ada arisan hari ini ”, kata Mama tanpa ada rasa salah saat aku sudah duduk manis di dalam mobil.
            “Memangnya nggak bisa ya,Ma kalau nggak arisan hari ini. Kemarin aja Mama nggak nemenin kita makan siang. Apa harus hari ini Vira makan siang berdua lagi sama Aku. Kasihan Vira, Ma. Jangan ditinggal terus donk!”.
           
           
            Bruuuuk……Aku menjatuhkan diri ke atas tempat tidurku dan mulai melaksanakan ritualku. Menangis dan menangis. Aku meratapi diriku yang tidak bisa mendapatkan saat-saat indah yang seharusnya kami miliki. Yang paling aku sedihkan adalah atmosfer religius dalam keluargaku. Papa dan Mamaku jarang sekali makan dan melaksanakan shalat berjamaah dengan kami. Bahkan hal ini bisa dikatakan tidak pernah. padahal Vira sangat membutuhkan itu semua.
            “Kak, makan siang yuk. Adik udah lapar”, pinta Vira saat tiba-tiba masuk ke kamarku. Aku belum sempat menghapus air mataku saat itu.
            “Kakak kenapa nangis? Adik nggak nakal kan, Kak? Kakak lagi sedih ya?”, Vira yang kaget melihatku menangis jadi ikut sedih, tiba-tiba Ia memelukku.
            “Iya, kakak cuma lagi sedih. Adik nggak nakal kok. Sudah, ayo makan siang dulu. habis gitu kita shalat dhuhur ya”. Aku berusaha tersenyum semanis mungkin.
            Saat shalat dhuhur tiba-tiba Vira bertanya padaku, mengapa kedua orang tua kami tidak pernah shalat berjamaah bersama kami.
            “Memang segitu sibuknya ya kak, sampai mama nggak pernah ngabisin waktu sama kita? Kita kan nggak pernah shalat berjamaah sekeluarga, kak? Adik pengen, kak”. Saat ini perasaan campur aduk memenuhi otakku.
            “Mungkin Papa dan Mama memang benar-benar sibuk, Vir. Papa dan Mama kan kerja buat kita juga, sayang”.
            “Untuk makan bersama juga nggak bisa?”,Vira kembali bertanya padaku. Saat itu juga aku merasa bingung dan terdiam.
           

            Besoknya, sepulang sekolah, aku bercerita pada Lita tentang apa yang terjadi kemarin siang. Saat itu kami sedang berada di kamarku untuk mengerjakan beberapa tugas rumah.
            “Aku harus jawab apa, Lit?”, aku menangis untuk kesekian kalinya.
            “Sabar ya, mungkin kamu harus bicara sama Mamamu”. Jawab Lita dengan nada yang menenangkan. Ya, Mama adalah harapan satu-satunya saat ini, karena tadi malam secara tiba-tiba Papa keluar kota untuk urusan kantor. Dan seperti biasa, Papa tidak berpamitan kepada kami yang menunggu di rumah.
            “Aku sudah pernah bilang sama Mama. Tapi mama nggak pernah mau dengar. Yang ada, Mama justru marah dan bilang kalau semua ini juga untuk keluarga kami. Kenapa sih Mama harus kerja, padahal kalau hanya Papa yang kerja juga kami tidak akan kekurangan”. Tangisanku makin keras.
            “Sudah, ayo kita shalat dhuhur dulu”, ajak Lita.
            Saat aku dan Lita keluar kamar dan mendapati Mbok Nah di depan pintu kamar dan sedang berusaha merayu adikku agar mau makan.
            ”Adik nggak mau makan kalau nggak bareng Mama. Adik juga mau shalat kalau bareng Mama.”. Vira berteriak dan berlari menuju lantai bawah. Karena tidak berhati-hati, Vira terpeleset dan jatuh dari tangga. Kepalanya membentur lantai sangat keras sampai berdarah. Aku sangat panik, Lita dan Mbok Nah juga ikut panik. Aku dan Mbok Nah langsung membantu Vira dan Lita langsung menelepon ambulan.
            Di rumah sakit, aku menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Lita. Tiba-tiba Mama sudah sampai dengan mata sembab dan wajah penuh rasa khawatir. Aku mendekati Mama dan mulai marah
            “Kenapa Mama baru ada saat Vira sakit? Kenapa Mama nggak pernah menemani kami makan dan shalat bersama? Kami butuh bimbingan Mama. Kami butuh bantuan Mama untuk menguatkan keimanan agama kami. Mama kemana saja selama ini? Vira jatuh karena lari untuk keluar nunggu Mama. Dia lari sampai terpeleset di tangga. Dia mau makan dan shalat bareng Mama!”, aku tidak bisa menahan amarahku.
            “Maafin Mama, sayang”. Kami menangis dan berpelukan.
            Sudah semalam Vira belum terbangun, kami masih menunggu Papa yang sudah dalam perjalanan dari airport ke rumah sakit. Mama terus menerus berdoa disamping Vira dan menangis tanpa henti. Mama hampir tidak pernah meninggalkan Vira sedikitpun. Bahkan hanya untuk sekedar makan. Tidak lama setelah itu, Papa sudah masuk ke dalam kamar rumah sakit dan menangis.
            “Maafin Papa ya, sayang. Papa terlalu sibuk sampai lupa mengurus kamu dan Kak Sherly.”, Papa memegang erat tanganku dan tangan Vira.
            Tidak lama setelah itu Vira siuman, dan tiba-tiba ikut menangis. Kami sangat bersyukur atas keadaan Vira.
            “Papa, Mama, dan Kak Sherly jangan menangis ya. Vira nggak mau kalian sedih. Mulai sekarang kita akan sering makan bersama dan shalat berjamaah kan?”, goda Vira dengan senyumnya yang manis.
            “iya, nak. Kita akan sering makan bersama dan shalat berjamaah. Kita akan bangun kembali keluarga kita”. Ucap Papa dengan penuh keyakinan. Aku tersenyum senang.


Home | Lagu Gratis | Persebaya | Tips dan Trik | Cerpen

Mukjizat


             Pak Andika adalah seorang pengusaha yang merintis karir perbankan sejak 23 tahun, taman S1 jurusan ekonomi, ia langsung meniti karirnya tersebut. Beliau lahir dan dibesarkan di keluarga disiplin dan mapan, namun sangat menerapkan kesederhanaan. Untuk meniti karir perbankan tersebut tidaklah mudah. Jatuh bangun perusahaannya tak jarang membuatnya pusing tujuh keliling.
Masalah demi masalah pun selalu menjeratnya, namun Pak Andika tidak putus asa, dan gigih untuk kembali sesuai apa yang diharapkannya. Sebagai penyegar otak dan fisiknya, beliau berlibur ke Bali bersama istri dan anaknya yang masih kecil berumur 1 tahun.
Minggu sore Pak Andika sekeluarga pergi meninggalkan kota Surabaya menuju kota Banyuwangi. Tengah malam telah datang mengiringi perjalanan mereka sekeluarga. Malam telah menampakkan wujudnya. Satu per satu bintang telah menunjukkan gemerlapnya, langit bertambah kelam, gelap dan mengerikan. Namun mobil mereka tetap melaju menerobos keheningan dan kegelapan malam.
Beberapa saat kemudian suasana tidak lagi menjadi hening, ketika sebuah truk menabrak mobil Pak Andika sekeluarga.
Suasana lokasi yang tadinya hening, menjadi ramai dan menjadi ajang tontonan masyarakat sekitar. Atas laporan warga setempat, beberapa saat kemudian aparat kepolisian dan pihak rumah sakit menghampiri TKP (tempat kejadian perkara), aparat kepolisian langsung menggiring supir truk menjadi tersangka kecelakaan tersebut, dia diduga sedang mabuk berat, secara bergegas, para suster langsung memberikan pertolongan, saat di mobil Ambulans perjalanan menuju rumah sakit, naas istri Pak Andika meninggal. Sedangkan Pak Andika dan bayinya tertolong.
Beberapa minggu kemudian, Pak Andika dan bayinya yang bernama Icha Putri Andika. Suatu keajaiban bagi Icha, bayi yang masih berumur dini dapat bertahan dalam tragedi tabrakan tersebut.
Pak Andika depresi berat atas tragedi yang telah menewaskan istri yang sangat dicintainya yang sudah menjadi soulmate dikehidupannya. Depresi Pak Andika kambuh setiap mendengar tangisan dan jeritan Icha yang mengiris hatinya, Pak Andika tidak tahan dan tidak sanggup harus mengurus dan mendengarkan tangisan Icha. Pada malam tiba, tanpa sepengetahuan siapapun, Pak Andika pergi bergegas membawa bayinya yang sedang tidur, dan meletakkan disemak-semak yang dekat dengan Perumahan Galaxy Resident, yang merupakan perumahan elit, Pak Andika membuang bayinya di dekat perumahan tersebut, agar ada orang kaya yang mau merawat anaknya tersebut.
Sang kakek merasa kecewa dan terpukul saat mengetahui bahwa cucu tersayangnya dibuang oleh Pak Andika. Tak lama kemudian, Icha ditemukan oleh seorang pedagang nasi goreng saat hendak beristirahat di sekitar semak-semak tempat dibuangnya Icha tersebut. Karena pedagang nasi goreng yang bernama Pak Ary tersebut bayinya meninggal 1 minggu yang lalu, dia bermaksud untuk mengambil bayi tersebut dan menggunakan akte anaknya yang telah meninggal yang bernama Amanda Susanti.
Pak Ary pulang dengan senyum girang dan bahagia, padahal dagangannya hari ini tidak laku keras. Tetapi Pak Ary bahagia karena kedatangan bayi itu dikehidupannya. Istrinya yang bernama Bu Chyka pun bahagia atas kedatangan bayi tersebut, mereka akan menyayangi Icha seperti mereka menyayangi Amanda yang sudah bahagia di surga.
Manda tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik, cerdas, berbakat dan disiplin. Sejak TK, Manda sudah menjadi murid kesayangan gurunya karena kecerdasannya, namun tak sedikit teman-teman Manda yang membencinya. Teman-temannya selalu mengejek Manda yang berasal dari keluarga tidak mampu, dan mereka selalu menghina karena mempunyai toh di telinga kanannya. Namun ejekan mereka tidak pernah dihiraukan Manda.
Saat SD, Manda menjadi murid kebanggaan sekolahnya tersebut, dan dia bisa dikatakan Queen in School. Saat menginjak SLTP, kebiasaan teman-teman mengejek Manda tidak usai, namun karena Manda sudah biasa terhadap ejekan-ejekan, ia menjadi tegar kuat mental dan kuat hati.
Manda mengikuti lomba speaking bahasa Jerman dan ia harus menghadapi murid yang bernama Marsela Candra Wati. Atas kegigihan Manda dalam bersaing, akhirnya Manda menjuarai perlombaan bahasa Jerman tersebut dan mendapatkan sebuah tropy dan sejumlah uang.
Manda juga pernah memenangkan lomba fisika yang diadakan SMP dan SMA se-Indonesia. Karena prestasi Manda yang begitu gemilang, Manda mendapat tawaran dari Kepala Sekolah Ciputra, agar ia bersekolah di SMA tersebut.
Ujian Akhir Semester sudah didepan mata, Icha pun mempersiapkan diri menghadapi ujian tersebut dengan belajar tekun, sholat 5 waktu, sholat malam, sholat dhuha, berpuasa. Ia lakukan semua itu agar ia dapat lulus dan tidak mengecewakan kedua orang tuanya.
Senin pagi tanggal 24 April 2007, kakinya melangkah dengan semangat ke tempat tujuan dilaksanakannya UAN, dan siap menjawab soal-soal rumit yang akan menentukan nilai kelulusannya. UNAS diadakan 3 hari, dalam pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Selang 2 minggu nilai UAN sudah diumumkan, nilai rata-rata UAN Manda berkisar antara 9,10 – 9,50. Tidak sia-sia pengorbanan Manda selama ini agar mendapatkan nilai yang memuaskan dan mengagumkan.
ï ï ï
 “Tok … tok … tok, assalamu’alaikum,” terdengar bunyi ketukan pintu dari arah luar dan suara seorang pria.
Ada apa, Pak?” ujar ayah Manda.
“Manda ada, Pak?” tanya pria yang tubuhnya dibalut oleh jas abu-abu, pria yang sedikit renta itu adalah pemilik SMA Ciputra yang bernama Haris Bagus Harianto.
“Bapak ini siapa ya?” tanya Pak Ary dengan raut wajah sedikit bingung.
“Saya Haris dari pihak sekolah Ciputra, betul ini kediaman Amanda Susanti, Pak?” tanya Pak Haris.
“Betul, Pak silahkan duduk,” ujar ayah Manda. Tak lama kemudian Manda dan Bu Ary keluar sambil membawakan dua cangkir teh hangat.
“To the point aja, begini ya Manda, saya selaku pemilik sekolah Ciputra ingin menawarkan, apa kamu mau bergabung dengan sekolah Ciputra?” tanya Pak Haris.
“Saya mau pak, tapi…” ucap Manda terputus.
“Iya pak, kami kan orang yang tidak mampu, saya hanya seorang pedagang es keliling, Pak. Jadi tidak mungkin saya bisa menyekolahkan Manda di sekolah dengan biaya mahal seperti itu, untuk makan saja kadang-kadang tidak cukup, dan biaya-biaya yang dibutuhkan Manda untuk sekolah kadang-kadang nunggak,” jawab Pak Ary pajang lebar.
“Bagaimana kalau Manda saya berikan beasiswa, tetapi kalau Manda sering tidak masuk sekolah, melanggar peraturan dan prestasi menurun drastis, maka beasiswa itu akan saya cabut, Anda setuju?” kata Pak Haris.
“Terima kasih, Pak. Saya setuju dengan usulan Bapak, terima kasih banyak, Pak,” ucap Pak Ary dengan senyum berkembang dibibirnya.
“Sama-sama,” jawab Pak Haris.
Manda, Pak Ary dan Bu Ary sangat senang, ia tidak menyangka bahwa Manda akan sekolah di sekolahan yang bonafit.
Pak Haris berpamitan, Manda dan Pak Ary mengantarkan sampai dimobilnya.
ï ï ï

               Manda melangkahkan kakinya di halaman Sekolah Ciputra, dengan sedikit lunglai sambil tertunduk menuju kelas SKS (kelas program 2 tahun). Dia merasa, bahwa dia satu-satunya murid yang tidak mampu.
Di hari pertama ia masuk sekolah, Manda sudah mendapat banyak teman yang dari luar Indonesia, Christoper Alexander dari Amerika, Ayumi Hakaishi dari Jepang, mereka murid cerdas.
Hari pertama masuk sekolah, Manda sudah mendapat banyak teman dan ia menarik perhatian para guru. Manda mendapat itu semua, karena Manda mempunyai kepribadian yang baik dan hangat. Jesica, sang penguasa kelas merasa gerah dan sirik melihat tingkah Manda yang dapat menarik perhatian murid-murid di kelas 10-1 sampai 10-10 dengan mudah. Jesica merupakan keponakan Pak Andika yang tumbuh menjadi anak nakal karena kurangnya perhatian yang dicurahkan oleh orang tuanya dan akibat terlalu dimanja.
Satu minggu kemudian ada seorang murid baru yang bernama Marsela Candra wati, yang merupakan murid yang cerdas lawan main Manda saat perlombaan Bahasa Jerman. Persaingan yang ketat tetap terjalin diantara mereka berdua, biasanya merekalah yang memegang nilai tertinggi di kelas, namun tetaplah Manda yang sering menjadi pemegang nilai tertinggi dan tingkatannya. Hal ini membuat Sela kesal terhadap Manda. Akhirnya, Sela dan Jesica bekerja sama untuk menghancurkan Manda yang mereka anggap telah merebut hal yang seharusnya mereka miliki.
ï ï ï

              Bu Sudjianti mengumumkan minggu depan akan ada ulangan ekonomi, anak-anak kebingungan, terutama Jesica yang tidak pernah memperhatikan bila diterangkan “kenapa sich pake ulangan segala? Bikin pusing aja!” ujar Jesica kesal.
“Lho, kamu ne gimana sich? Kamu gak usah belajar, si Manda dijadikan SMS Center saat ulangan kan juga bisa,” kata teman segenk Jesica sambil menunjuk ke arah Manda. “Ok! Kamu beritahu dia sekarang kalau waktu ujian kimia besok dia harus kasih contekan ke kita,” perintah Jesica ke genknya. Tak lama kemudian teman Jesica yang bernama May menghampiri Manda yang sedang belajar kimia. May menghampiri Manda agar saat ulangan ekonomi, ia harus memberi jawaban, kalau Manda tidak mau memberikan jawaban ulangan, maka akan ada sesuatu yang akan menimpanya. Mendengar ultimatum itu, Manda terdiam dan terpaku pada buku yang digenggamnya.
ï ï ï

              Hari Rabu pun tiba, anak-anak kelas X-8 semua belajar untuk menghadapi ulangan ekonomi tersebut, tetapi Jesica dan genknya malah asyik MXitan. Bel tanda masuk sekolah dibunyikan, sebelum pelajaran mereka berdoa dahulu, selesai berdoa Bu Sudjiati memulai ulangan. Ulangan ekonomi sudah berjalan 15 menit, Jesica dan genknya kelimpungan tidak dapat menjawabnya. Jesica melemparkan kertas ke arah Manda, tapi Bu Sudjiati mengetahuinya, “Tolong, Jesica mengerjakan sendiri,” Jesica malu, dan ia mengerjakan sendiri, “Manda, awas kamu,” gumam Jesica.
Jam sekolah sudah berakhir, Manda membereskan buku, ia bergegas pulang. Sekolahpun sudah sepi, ia mengambil sepeda motornya. Jesica dan genknya memasang mata untuk mengetahui gerak gerik Manda. Di siang hari yang sangat panas, Manda mengendarai sepeda motor butut yang diberikan ayahnya. Ia satu-satunya siswa yang mempunyai sepeda motor butut nan jelek. Di saat perjalanan, mobil Jesica menyeremet motor yang ditumpangi Manda. Manda pun terjatuh. Orang-orang di sekitar segera memberikan pertolongan pertama.
Anak kelas IX IPA 4 ternyata mengetahui kejadian itu, ia pernah melihat mobil yang menyerempet Manda itu di parkir di parkiran sekolah. Anak kelas IX IPA 4 itu segera mencatat plat mobil tersebut.
ï ï ï

              Anak IX IPA 4 itu bernama Joseph. Joseph pun mengantarkan Manda hingga sampai di rumahnya. Ibu Manda yang sedang menjemur pakaian didepan rumahnya kaget, ia langsung berlari menuju mobil Joseph dan langsung membawa Manda ke kamarnya. Joseph menjelaskan kejadian tersebut panjang lebar, lalu Joseph juga menjelaskan ciri-ciri mobil yang menyerempet Manda.
Tak lama kemudian Pak Ary datang, ia ingin tahun apa yang sebenarnya terjadi. Joseph pun tak keberatan menceritakan lagi ke Pak Ary. Pak Ary meminta tolong Joseph untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang berani menyelakai Manda.
ï ï ï

              Esok harinya saat Joseph tiba di sekolah dan ia akan memarkirkan mobilnya, ternyata ia mengetahui bahwa pemilik mobil yang kemarin siang menyerempet Manda ialah mobil Jesica. Ia pun mencari tahu tentang hubungan antara Jesica dan Manda. Ternyata usut punya usut Jesica memang iri, benci plus dengki ke Manda, semua informasi ia rekam di HP-nya untuk menjadi barang bukti. Joseph merekam semua tingkah laku Jesica, mulai ia keluar dari mobil yang menyerempet Manda, hingga ia merekam semua rencana yang dibuat Jesica dan genk untuk menghancurkan Manda.
Pulang sekolah Joseph langsung meluncur ke rumah Manda. Pak Ary dan Bu Chyka sudah tidak sabar untuk mengetahui apa yang dilakukan Manda di sekolah. Pak Ary tidak ingin mengecewakan Pak Haris yang begitu baik memberikan beasiswa kepada Manda agar ia dapat sekolah di SMA Ciputra.
Pak Ary dan Bu Chyka sudah mengetahuinya, besok pagi kedua orang tua Manda melaporkan kejadian ini ke pihak sekolah agar ditangani dengan adil. Namun, Manda masih terbaring lemas di tempat tidur. Joseph pun siap membantu keluarga Manda, karena Joseph menolong masalah yang benar.
ï ï ï

               Pagi-pagi sekali Pak Ary dan Bu Chyka sudah berada di sekolah, mereka sudah menunggu Pak Haris diruangannya. Tak lama kemudian Pak Haris pun tiba, tanpa mengulur waktu Pak Ary dan Bu Chyka segera menjelaskan tentang masalah yang dialami Manda kepada Pak Haris secara jelas. Pak Haris pun lalu memanggil Jesica yang terbaik dengan masalah tersebut.
Jesica-pun berjalan menuju ruang kepada sekolah sambil mengulum permen karet, tapi saat kakinya hendak memasuki ruang kepala sekolah di buang permen karetnya itu di depan pintu ruang kepala sekolah.
“Permisi, pak”
“Iya, silahkan masuk!” jawab Pak Haris
“Oooooo … jadi kamu anak bandel yang telah menyerempet anakku hingga luka-luka?” ujar ayah Manda emosi.
Perhelatan seru terjadi diruangan itu, namun perhelatan berhenti saat kepala sekolah memutuskan Jesica membawa orang tuanya ke sekolah esok pagi, begitu juga dengan orang tua Manda akan dipanggil kembali ke sekolah karena kasus ini.
Keesokan harinya, Manda memaksakan diri untuk masuk sekolah dengan dalih agar tidak ketinggalan pelajaran. Orang tua Manda mengantarkan Manda, selain itu ayah Manda juga harus menemui Pak Haris guna menyelesaikan kasus ini.
Sesampainya di kelas Manda disambut dengan tawa sinisnya Jesica kepadanya, dan pertanyaan yang bertubi-tubi tentang kaki dibalut yang dideritanya. Jesica tanpa rasa bersalah mengejek Manda sebagai anak cengeng dan anak mami yang tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Mendengar dan melihat Manda hanya diam saja, Alexander turun tangan dan berkata, “Hanya orang bodoh yang menyelesaikan masalah dengan cara dari belakang tanpa rasa bersalah. Dan hanya orang bodoh yang tidak mengakui bahwa sebenarnya kamu iri kan sama Manda, gara-gara kedudukan kamu sekarang sudah tergantikan?” ujar Alexander tegas.
“Dan hanya orang bodoh yang membela orang bersalah,” jawab Jesica.
Seketika siswa-siswa sekelas kecuali Jesica dan genknya berkumpul ke arah Manda dan Alexander, tiba-tiba Joseph masuk dan berkata, “Hanya orang bodoh sepertimu yang memperbudah orang dan tidak mengakui kesalahannya!”
Semua anak kelas X-8 kaget mendengar dan melihat Joseph masuk kelas X-8 dan membela Manda.
“Jesica dan Manda kalian dipanggil Pak Haris,” ujar seorang siswi kelas X-8. Manda melangkahkan kakinya dahulu sebelum Jesica memasuki ruang kepala sekolah. Di ruang itu orang tua masing-masing sudah berkumpul. Saat Manda datang memasuki ruangan dengan nuansa kayu itu, ayah Jesica yang sedang duduk di atas kursi minimalis itu tiba-tiba tertegun saat melihat Manda yang seakan-akan mirip dengan seseorang yang ia kenal selama ini.
Kenapa, Pa?” tanya Jesica ingin tahu apa yang sedang dipikirkan ayahnya yang tiba-tiba tertegun melihat Manda tersebut, “tidak, tidak ada apa-apa,” jawabnya sambil tersenyum simpul yang terlihat seperti ada beban. Terbesit dipikiran Manda bahwa ayah Jesica bukan orang yang asing dihidupnya. Sepertinya ayah Jesica merasa bahwa yang dirasakannya kepada Manda tadi adalah sebuah naluri. Perhelatan dan perdebatan terjadi di ruangan dengan ornamen minimalis itu untuk mempertahankan argumen masing-masing pihak. Namun, akhirnya dibuat keputusan bahwa Jesica diskors. Pihak pembela Jesica merasa argumennya tidak ditanggapi, sehingga perdebatan seru terjadi lagi. Namun tak lama kemudian Joseph datang, ia memberitahukan bukti-bukti bahwa Jesica memang salah, dengan keadilan dan kebijaksanaan Pak Haris, Jesica diskors selama satu minggu.
ï ï ï


              Masalah Manda-pun terselesaikan, selama disekolah Pak Haris mencari tahu tentang gerak-gerik Manda di sekolah. Pak Haris yakin 100% bahwa Manda adalah cucunya yang hilang 16 tahun yang lalu.
Pada saat rapotan tiba, Pak Manda ingin menemui Pak Ary. Rapotan pun tiba, Manda ranking 1 dikelasnya, diapun juga ranking 1 reguler. Pak Ary sangat bangga mempunyai anak yang baik, cantik, pintar pula.
Pak Haris menemui Pak Ary saat Pak Ary mau keluar dari kelas X-8. Pak Haris pun menyuruh Pak Ary untuk ke ruangannya.
“Pak, sebelumnya saya minta maaf tentang pertanyaan pribadi saya ini,” tanya Pak Haris.
“Silahkan, Pak!” ujar ayah Manda.
“Begini pak, apakah Manda itu anak kandung Bapak?” tanya Pak Haris.
Ada apa Anda bertanya hal itu?” ujar ayah Manda kembali bertaya.
“Karena anak Anda berparas seperti cucu saya yang hilang, begitu juga dengan toh ditelinga kirinya,” jelas Pak Haris dengan raut wajah yang sedih.
“Maaf saya malah menceritakan masalah pribadi saya,” lanjut Pak Haris.
“Tidak apa-apa, Pak. Kami tidak keberatan mendengar masalah Bapak, mungkin kami bisa meringankan beban Anda,” ujar Ibu Chyka.
“Tidak usah, nanti merepotkan Anda, saya hanya ingin kalau bisa pertanyaan itu dijawab,” ucap Pak Haris memohon.
Namun, ayah dan ibu Manda hanya terdiam seribu bahasa, mereka tampak resah, kegembiraan atas prestasi Manda kini telah memudar dan menjelma menjadi sebuah keresahan g menyelimuti hati mereka.
“Begini pak, sebenarnya …sebenarnya Manda bukan anak kandung kami, saya menemukannya di semak-semak dekat Perumahan Galaxy Residence,” ungkap ayah Manda. Seketika Pak Haris terhenyak, “berarti dia adalah memang benar cucuku yang selama 16 tahun ini menghilang, Icha … Icha Puteri Andika, ternyata firasatku selama ini akan dirinya benar,” ujar Pak Haris mengelus dadanya untuk membendung dan menurunkan rasa terkejutnya yang telah naik sebanyak 99,99 derajat. “Jangan beritahukan Manda dulu, biarkan saya saja yang suatu saat nanti memberitahukannya akan hal ini,” ujar Pak Haris melanjutkan dengan raut wajah masih kaget.
ï ï ï

              Pada suatu ketika, ibu Manda berkata kepada Manda yang kala itu sedang mengerjakan PR untuk tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) pada hari Sabtu nanti.
“Hari Sabtu besok kamu tes DNA ya, nak!”
“Untuk apa, bu?”
“Untuk suatu keperluan, pokoknya kamu tidak usah berpikir untuk apa kamu melakukan tes DNA, yang penting ini untuk tujuan baik,” ujar Ibu Manda disertai anggukan kepala Manda tanda setuju.
ï ï ï

             Hari Sabtu pun tiba, Manda dan ibunya pergi ke rumah sakit untuk tes DNA. Setelah tes DNA, bukti DNA Manda diserahkan kepada Pak Haris yang saat itu ada di rumah sakit kecil itu. Ternyata Manda memiliki DNA yang sama dengan cucu Pak Haris yang hilang. Sudah suatu kepastian dari bukti-bukti yang diperoleh bahwa Manda memang benar-benar cucu Pak Haris yang hilang.
Manda yang belum hilang dari tatapan Pak Haris segera dipanggilnya. “Manda … Manda!” teriak Pak Haris, Manda seketika menoleh mencari asal suara, “Manda!” ujar Pak Haris lagi, dengan segera Manda menghampiri Pak Haris, “Ada apa, Pak?” tanyanya. “Ngg … ngg … kamu siap mendengarnya?” tanya Pak Haris diiringi anggukan kepala dan paras bingung Arif. “Kamu sudah tahu kalau cucu Bapak hilang sejak dia berumur 9,3 bulan?” tanya Pak Haris. “Sudah. Ibu yang memberitahukan saya, ada apa Pak dengan cucu Bapak?” tanya Manda. “Ngg …ngg … cucu saya yang hilang itu adalah kamu. Sesuai tes DNA ini, kamu cucu saya yang hilang, Icha, Icha Putra Andika, “ ujar Pak Haris. “Lalu, siapa sebenarnya orang tua saya? Dan, berarti mereka bukan orang tua kandung saya. Benarkan ini semua? Apa ini hanya sebuah lelucon?” kata Manda dengan emosi meledak-ledak. Ibu Chyka yang menyaksikan hal itu hanya bisa menitikkan air mata yang tidak bisa dibendung, sedangkan Pak Haris mengangguk sambil berkata, “Ornag tua kamu adalah Andika, saudara sepupu kamu adalah Jesica, dan saya adalah kakekmu, dan ini bukanlah sebuah lelucon. Saya harap kamu dapat memaafkan ayahmu, dan kembali ke sisi kami yang sudah merindumu selama lebih dari 15 tahun,” ujar Pak Haris disambut wajah kaget Manda saat mendengar bahwa Jesica yang selama ini membuatnya sakit hati adalah sepupunya. “Lalu, bagaimana dengan mereka, orang tua yang telah mengasuhku hingga menjadi seperti ini?” tanya Manda sambil menahan kaget dan emosinya yang tidak terbendung. “Semua ini tergantung padamu, pikirkan dulu hal ini matang-matang,” ujar Pak Haris dengan bijaksana. “Baik, saya akan kembali ke sisi kalian, keluargaku,” ujarnya sambil menoleh ke arah ibu angkatnya yang juga dicintainya, namun Ibu angkatnya hanya tersenyum dan berkata, “Sudah saatnya kamu kembali ke sisi mereka, jangan lupakan ibu, ya!” ujar Ibu Chyka sambil berjalan kemudian memeluk Manda yang kemudian berkata, “Saya tidak akan melupakan Ibu, juga Ayah, karena jasa Ayah dan Ibu sudah terpatri dengan sendirinya disini, di hati ini. Jangan lupakan saya juga, Bu! Jangan bersedih karena ibu tidak akan bisa bertemu saya lagi. Kita pasti akan bertemu, karena setiap minggu jika ada waktu saya akan mengunjungi Ibu dan Ayah,” ujar Manda sambil menitikkan air mata beningnya yang selama ini jarang dikeluarkannya. Akhirnya Manda dapat kembali ke sisi keluarganya yang ditinggalkannya selama ini. Peristiwa di rumah sakit itu tidak akan lepas dari ingatan mereka, karena peristiwa itu begitu mengena dan terpatri tajam di hati mereka yang tulus.
Akhirnya, dengan sendirinya Manda mengerti bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan suatu cobaan yang kita tidak dapat melakukannya, dan apabila kita menjalani cobaan yang diberikan Tuhan dengan sabar, tulus dan tegar, akan ada kenikmatan saat cobaan itu berakhir.

SEKIAN

 


 

Sebagian besar lagu yang ada di blog ini bersumber dari : www.gudanglagu.com

Iklan Baris