Kisah Cinta di Hari Kebangkitan Bangsa

Kisah yang akan ku ceritakan ini merupakan awal kisah cintaku dengan Andi.

Nama ku Hana, aku salah seorang siswi SMA di salah satu sma negeri favorit di kota pahlawan. Saat ini aku baru duduk di bangku kelas satu, sebagai murid baru masih terasa canggung untuk saling mengenal satu sama lain. Untungnya aku punya seorang sahabat sebut saja namanya Isna, aku dan Isna sudah berteman sejak kelas satu smp,ya memang kami dari smp sampai sekarang kami selalu sekelas.

Hari ini seperti biasa aku berangkat ke sekolah tepat pukul 6.00, seperti biasa aku sampai disekolah 15 menit kemudian karena memang jarak antara sekolah dengan rumahku tidak terlalu jauh. Setelah memarkir sepeda motorku, aku bergegas menuju ke kelas. Di koridor sekolah tak sengaja aku bertemu dengan Andi, dia adalah seseorang yang sedang dekat dengan ku , hanya senyum tipis yang kutujukan kepadanya saat itu.

Siangnya sehabis istirahat kami seluruh murid kelas satu mengikuti latihan paduan suara di aula sekolah karena memang sekolah kami mendapat tugas untuk menjadi paduan suara di grahadi besok.Besok bertepatan dengan 100 tahun kebangkitan nasional, suatu kebanggaan tersendiri bagiku sebagai tim paduan suara dapat bernyanyi disana karena tidak sembarang sekolah yang dipilih.Syukur  latihannya berjalan dengan lancar dan kami siap untuk bernyanyi besok.

Akhirnya hari yang ditunggu tiba tepat tanggal 20 mei 2008, pagi itu aku dijemput Andi karena memang dia menawari untuk menjemputku dan bersama-sama ke grahadi. Oh ya 2 hari yang lalu Andi mengutarakan perasaannya kepadaku. Yah memang cukup kaget dan bingung harus jawab apa karena sampai sekarang aku belum memberinya jawaban. Memang sengaja aku meminta waktu beberapa hari untuk berfikir dan meminta saran kepada teman-temanku.

Sesampainya di grahadi,aku malu sekali karena aku diturunkan sama Andi di depan teman-teman semua yang menatap kepadaku dan Andi dengan heran, mungkin dibenak mereka aku ini sudah berpacaran dengan Andi, dan tanpa berfikir panjang aku langsung masuk menghampiri kerumunan teman temanku.

Beberapa menit kemudian setelah semua siswa datang, kami menaiki podium untuk bersiap-siap melakukan pemanasan sejenak dan pengaturan posisi. Setelah semua nya siap,upacara memperingati 100 tahun hari kebangkitan nasional dimulai. Kami sebagai tim paduan suara bersiap diatas podium untuk menyanyikan lagu kebangkitan nasional. Perasaanku saat itu sangat campur aduk dan nervous. Bagaimana tidak,acara tersebut dihadiri oleh gubernur Jawa Timur. Waw benar-benar perasaan yang tak akan mampu terungkapkan oleh apapun.

Akhirnya,kami sukses menyelesaikan tugas ini dengan hasil yang sempurna. Aku sangat lega dan sangat bangga pada kerja keras dan usaha teman-teman ku. Aku tak menyangka Andi sudah berdiri disampingku dan memberiku sebotol minuman. Dia baik sekali dan aku merasa telah menemukan sosok lelaki yang dewasa.

Hal yang kami lakukan setelah itu adalah foto bersama teman-teman. Ya itu merupakan hal yang wajib yang harus dilakukan untuk mengenang masa-masa indah ini. Setelah puas berfoto-foto ria, kami memutusan untuk nonton film bersama-sama. Aku mengajak Andi untuk ikut serta, pertama nya dia menolak tapi setelah aku bujuk dia mau ikut.

Kami memutuskan untuk pergi ke salah satu mall yang dekat dengan grahadi. Setelah membeli tiket, kami masuk dan menonton film nya. Selama kurang lebih 2 jam kami menonton film bergenre drama romantis tersebut. Menurutku film nya lumayan tapi karena ini pertama kali nya aku nonton film bersama Andi, aku masih merasa canggung. Setelah filmnya selesai, aku dan Isna pergi ke toilet sebentar. Aku memeriksa ke dalam saku seragam ku mencari-cari hapeku, tetapi aku tidak menemukannya. Aku segera mencari ke dalam tas sekolah ku tetapi hasil nya nihil. Hapeku hilang. Seketika itu juga pikiranku semerawut, aq berjalan dengan langkah berat keluar dari toilet. Aku menceritakan kepada Andi bahwa aku kehilangan hapeku, dia menawarkan untuk lapor kepada petugas bioskop. Tapi aku menolaknya, karena aku sudah mengikhlaskan hapeku. Mungkin saja terjatuh ketika diparkiran, atau mungkin bisa juga jatuh ketika di dalam bioskop. Aku tidak tau. Andi mencoba menghiburku.

Kami semua berjalan keluar meninggalkan area bioskop. Andi berjalan disampingku,mencoba menenangkan aku. Di saat berjalan melewati koridor mall, aku berfikir, Andi begitu baik kepadaku. .aku tidak mungkin menyiayiakan dan menolak dia sebagai pacarku. Tapi bagaimana aku harus mengatakan kepadanya ? aku bingung .

Aku mencari ke dalam saku baju seragam ku, dan aku menemukan sebuah gantungan huruf dengan inisial namaku. Tadi siang ketika disekolah salah seorang temanku yang bernama Wanti memberikannya kepadaku. Katanya itu dari mantan pacarnya yang mempunyai inisial yang sama denganku dan ia ingin melupakan mantannya itu. Makanya dia memberikan gantungan huruf tersebut kepadaku.

Aku mengambil gantungan itu dan melihatnya erat-erat, sungguh gantungan yang cantik. “Ndi” kataku menyela, “Ya ada apa han?” Jawabnya santai. “Aku ingin mengatakan sesuatu . . jawaban dari pertanyaanmu kemarin” lanjutku, “emm . . ya katakan saja hana” Jawabnya serius memperhatikanku. Aku menatap kedalam mata nya dalam-dalam. . sungguh bola mata yang indah dan tatapan yang tajam tetapi hangat. Sejenak aku dibuai oleh tatapan matanya. Aku diam sejenak. Andi menunggu reaksi ku selanjutnya mengharapkan sesuatu dariku.

“Mengenai perasaanmu kemarin yang sudah kamu utarakan kepadaku” Kataku mengawali pembicaraan “Ya ?” Jawab Andi penasaran “Aku. . ingin memberikan jawabannya ”Lanjutku   “And ??” Andi membalasnya  “Dan. . emm. . aku menerima cintamu dan mau jadi pacarmu” Seketika kurasakan Andi terdiam sejenak mengambil nafas panjang. Aku menatap matanya seolah menantikan sesuatu. Lalu tanpa pikir panjang, aku memberikan gantungan tersebut kepadanya dan mengatakan kepadanya bahwa anggap aja itu simbol dari awal hubungan kita.

Andi menerimanya dan tersenyum manis kepadaku. Benar-benar hari yang tak akan pernah kulupakan.

Disepanjang mall, dia tak lepas menatap mataku seakan menyiratkan bahwa dia juga begitu bahagia. Tak banyak kata terucap dari bibirnya, tetapi aku tau bahwa didalam hatinya dia sedang bersorak gembira.

Terima kasih telah menjadi belahan jiwaku , semoga cinta kita abadi untuk selamanya. 

Home | Lagu Gratis | Persebaya | Tips n Trik | Cerpen | Surabaya